Pages

Selasa, 25 November 2014

Studi: Konsumsi Yoghurt Setiap Hari Bantu Jauhkan Risiko Diabetes


Jakarta, Apakah Anda selama ini tidak menyukai yoghurt? Jika ya, sebaiknya segera coba dan ubah persepsi Anda. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa di balik nikmatnya yoghurt, terdapat sebuah manfaat sehat yakni mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Untuk membuktikan teori ini, para ilmuwan melakukan penelitian terhadap 194.519 responden. Mereka semua dimintai informasi mengenai riwayat medis, kebiasaan asupan susu setiap hari, dan gaya hidupnya.

Mereka menemukan 15.156 di antaranya mengidap penyakit dan asupan susu mereka tidak mengurangi risiko diabetes. Namun ketika para peneliti mengamati efek produk susu tertentu seperti susu, keju dan yoghurt, ditemukan bahwa konsumsi yoghurt memberi pengaruh cukup signifikan terhadap risiko diabetes tipe 2.

Konsumsi satu porsi yoghurt atau sekitar 28 gram per hari dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes sebanyak 18 persen. Hasil penelitian sebelumnya memang menunjukkan kalsium, magnesium, atau asam lemak tertentu dimiliki oleh produk susu dan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Namun diyakini bakteri probiotik yang ditemukan di yoghurt dapat meningkatkan status antioksidan pada orang dengan diabetes tipe 2.

"Kami menemukan bahwa asupan tinggi dari yoghurt dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, sedangkan konsumsi produk susu lainnya tidak menunjukkan hubungan ini. Ini berarti yoghurt dapat dipertimbangkan untuk masuk dalam pilihan menu diet yang sehat," ungkap Prof Frank Hu dari Harvard School of Public Health, seperti dikutip dari jurnal BMC Medicine, Selasa (25/11/2014).

Selain baik untuk menurunkan risiko diabetes, yoghurt juga dianjurkan bagi para ibu hamil. Dijelaskan dalam sebuah studi lainnya bahwa yoghurt mengandung bakteri probiotik yang dapat melindungi anak dan wanita hamil terhadap paparan logam berat. Para peneliti menemukan adanya efek perlindungan yang signifikan dari konsumsi yoghurt terhadap paparan merkuri dan arsen pada wanita hamil.

Menurut pemimpin peneliti tersebut, Gregor Reid, hasil studi ini sangat penting karena kemungkinan besar dapat mengurangi paparan senyawa-senyawa tersebut. Paparan tersebut diyakini dapat memberikan efek negatif pada perkembangan janin dan bayi baru lahir.

Sebaiknya pilihlah yoghurt tanpa rasa atau plain, Anda bisa mencampurnya dengan potongan buah segar. Anda juga bisa menambahkan yoghurt dengan sereal untuk menu camilan lainnya.
sumber: detik.com

0 komentar:

Posting Komentar